Sabtu, 30 Oktober 2010

Matematika sulit??? Siapa bilang???


Kebanyakan orang menganggap matematika adalah pelajaran menjemukan, rumit, dan penuh angka-angka yang membosankan. Ngeliat aja udah bosen pa lagi mau belajar?? Itu adalah angapan beribu-ribu umat manusia di dunia. Coba bayangkan apabila Einstein, Galileo, ataupun Thomas Alfa Edison “membenci” matematika??  Saya yakin hukum energy, teropong bintang, dan lampu pijar bakal tidak ada sekarang. Matematika adalah sesuatu yang rumit tapi kita tidak akan pernah menyangkal kalau KITA BUTUH MATEMATIKA.
Sekarang coba kita instropeksi diri kita? Berapa nilai ujian Matematika kita? Dari SD, SMP, SMA, dan Kuliah? Bagi teman-teman yang nilainya bagus mungkin merasa bangga tapi bagi teman yang nilainya di bawah “garis kemiskinan” ataupun pas di “garis kemiskinan” pasti sangat illfill dengan yang namanya Matematika dan menjudgement kalau dirinya tidak mampu mengusai matematika. Heeyyy…what’s up brow??? Kalau katanya Peterpan “Ada apa denganmu?? “ Temen-temen tahu cerita Thomas Alfa Edison Si Pandir yang menemukan lampu pijar?? Berapa banyak percobanya gagal? Isunya sih dia sampai gagal percobaan 100 kali. Tapi  dari percobaannya ke 100 dia berhasil menemukan  lampu pijar. Bayangkan….. kalau bahasanya John Lennon “imagine…..” jika Si Pandir ini menyerah pada percobaan ke-99 ?? saya yakin sekarang teman-teman masih belajar menggunakan petromax atau lampu teplok…soro temen reek!!!!...jadi apa kesimpulannya? (cari sendiri!!!  Saya yakin teman-teman sudah Mahasiswa dan tidak perlu di “titah” hanya untuk merasionalisasi cerita saya di atas)
Terus bagaiman cara nya agar bisa Matematika?? Yang perlu teman-teman cermati adalah untuk membuang jauh-jauh kesan angker pada Matematika. Buang jauh-jauh ke Kali Brantas kalo perlu…. Pikiran-pikiran sempit seperti itu adalah penghalang utama untuk bisa mempelajari Matematika. Karena otak kita akan memberikan respon negative berupa pusing atau mual-mual bila melihat soal limit, deferensial atau pun integral. Coba senangi Matematika!!! Mengkin ini adalah sesuatu yang sulit bagaikan anak punk disuruh menyanyi lagu melayu. Tapi saya bilang : BISA !!! dan ini adalah modal utama untuk belajar Matematika. Anggaplah Matematika adalah suatu permainan angka anak kecil…bukanya untuk meremehkan matematika tapi untuk memberi  kesan santai dalam menghadapi Matematika. Saya akan memberikan sebuah analogi, bedakan kalimat berikut “ Saya akan mengerjakan tugas sekarang” dengan “ Saya akan mengerjai tugas sekarang” sekilas dua kalimat tersebut sama, tapi sebenarnya berbeda. Kalimat pertama penuh dengan aura tekanan, paksaan, dan cenderung dikuasai oleh tugas. Sedangkan kalimat kedua penuh dengan optimisme, santai, dan merasa berkuasa atas tugas. Dan dalam kehidupan sehari-hari saya selalu menggunakan kalimat kedua jika mengerjakan tugas. Teman-teman cobalah buat kalimat-kalimat santai untuk mengurangi beban pikiran teman-teman. Begitu pula Matematiaka…percayalah bahwa “ Mathematic is funny”.
“Afgan ….matematic asistent…”

Jumat, 22 Oktober 2010

Praktikum Matematika Ekonomi

Matematika ekonomi sangat penting dalam mempelajri dan mengkaji ilmu ekonomi lebih mendalam.